Selasa, 12 Juni 2012

Persebaran Kebun Teh Di Indonesia

                                           Cukup banyak perkebunan teh di Indonesia yang terkenal hingga ke mancanegara. Bahkan ada yang termasuk perkebunan teh terluas nomer satu di dunia dan tertinggi nomer dua di dunia.

                                         Mayoritas dari kebun teh ini terletak di Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Garut), Jawa Tengah (pegunungan Dieng, Wonosobo, Temanggung, Pekalongan), Sumatera Utara (Pematang Siantar), dan Sumatera Barat.


                                          Beberapa nama perkebunan teh yang cukup terkenal di Indonesia, antara lain

kebun teh Gunung Mas Puncak (Bogor),
Cianten (Bogor),
 Wonosari (Malang, Jawa Timur),
Malabar (Boscha) (Bandung),
Pagilaran (Batang),
Jolotigo (Pekalongan),
PTPN VIII Gede (Tanawattee) (Cianjur),
Gunung Dempo (Pagaralam),
Tambi (Wonosobo),
Tanjung Sari (Wonosobo),
Kayoe Aro (Kerinci, Jambi),
                                       dan lain sebagainya. Kebun teh Kayoe Aro sendiri merupakan perkebunan teh tertinggi kedua di dunia setelah kebun teh Darjeeling di Indonesia.

Sejarah Teh Di Indonesia

                                   Tanaman teh diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1686 oleh seorang ahli botanical sekaligus dokter dari Belanda bernama Andreas Cleyer di perkebunan Batavia.

                                     Sebenarnya negara Indonesia pernah berjaya sebagai salah satuprodusen teh terbesar di dunia, namun sayangnya, sekarang ini hasil produksi terus mengalami kemunduran.
                                    
                                     Perkebunan teh (tea garden) di Indonesia banyak dibuka pada masa pemerintahan Hindia – Belanda, zaman Gubernur Jenderal Van De Bosch (1830 – 1870), sebagai bagian dari politik tanam paksa.

                                     Pada mulanya, bibit teh yang ditanam berasal dari Cina, namun setelah datang bibit teh dari India (Assam) pada tahun 1872, maka banyak perkebunan teh yang memakai bibit teh Assam ini karena ternyata lebih cocok dengan iklim Indonesia.

Manfaat Perkebunan Teh


Kebun teh adalah sebuah kebun yang ditanami 
 
dengan tumbuhan teh, biasanya kebun teh ini banyak 
 
di tanam di dataran tinggi. Selain itu kebun teh juga 
 
dapat sebagai wisata yang berupa kekayaan alam, 
 
 kebun teh ini juga ada manfaatnya lhoo....., 
 
manfaatnya antara lain :
 
 
 
1. sebagai pemandangan atau panorama kekayaan alam

2. sebagai wisata

3. sebagai pengobatan seperti :
a) dapat menurunkan kolestrol
b)dapat mengobati sakit maag dsb.


kebun teh ini dapat juga mengurangi polusi yang ada di sekitarnya sperti polusi dari sepeda motor, asap 
 
rokok, dll. selain itu juga biasanya kebu teh ini juga didatangi oleh para turis yang dari luar negeri lhoo......, 
 
jadi kebun teh ini adalah salah satu kekayaan indonesia yang biasanya tidak dimiliki oleh negara lain, maka 
 
jangan sekali kali kamu merusak kebun teh di mana pun dan kapan pun atau apabila anda yang mengunjungi 
 
blog saya, dan apabila mempunyai tanah kosong janganlah dijual! karena kebun teh ini barasal dari lahan 
 
yang kosong kemudian dikelolah sehingga menjadi kebun teh, jadi lahan yang kosong itu tanamilah berbagai 
 
tumbuhan yang kemungkinannya banyak negara lain yang tidak mempunyai tumbuhan itu.

Perkebunan Teh Tertua


                                     Perkebunan Teh Maleber berdiri pada zaman penjajahan Belanda yaitu pada tahun 1817 Perkebunan ini merupakan Perkebunan pertama di Kabupaten Cianjur.
Sejak Perkebunan Teh ini dibangun terjadi beberapa kali pergantian pengelolaan perubahan nama yaitu :




  1. Lan Bouw yang pada saat itu baru mempunyai luas lahan sebesar 45 Ha dan belum mempunyai pabrik.
     
  2. Kontrak Wangun Sari pada tahun 1900, dengan luasan lahan 129 Ha namun tetap belum mempunyai pabrik sehingga hasilnya berupa pucuk basah diolah ditempat lain.
     
  3. KONTRAK MALEBER pada tahun 1936 , saat itu mulai dibangun pabrik pengolahan yang terdiri  dari 4 mesin giling (merk Jakson ) dan 2 mesin penggarangan (Merk SIROCO dan PARAGON), sehingga hasil produksi dapat diolah sendiri. Pendapatan pucuk basah rata rata sekitar 1 ( satu ) ton per hari dengan petikan halus.
     
  4. Kurang lebih pada tahun 1950 PT.Tenggara membeli Perkebunan Teh Maleber dari pengusaha berkewarganegaraan Inggris dengan Hak Pengelolaan yaitu Hak Guna Usaha dengan pertambahan luas lahan menjadi 304 Ha.
     
  5. Pada tahun 1967 Pengelolaan perkebunan dilakukan oleh pihak lain.
     
  6. Tahun 1974 Pengelolaan Perkebunan dilakukan oleh PT.Sabina.
     
  7. Pada tahun 1999 kembali lagi pengelolaan lahan oleh PT.Tenggara.
     
     
     
                                     Seiring dengan perjalanan waktu dimana terjadi penurunan kinerja dan kemampuan perusahaan dikarenakan penjarahan oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab yang menjarah lahan kurang lebih seluas 214 Ha. Lahan tersebut di jarah, dengan cara tanaman teh yang produktif di okupasi dan diganti dengan tanaman sayuran dan penggalian pasir sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan hidup yaitu terjadi erosi dan banjir. Terkait dengan hal tersebut  dan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dan penghijauan dilahan yang dijarah maka pada tahun 2003 Perkebunan Teh Maleber melakukan kerjasama dengan MEDCO Group dalam mengelola Perkebunan Teh Maleber dan untuk mengatasi kerusakan lingkungan hidup tersebut.

Gambar Perkebunan Teh

Perkembangan Tikar

TABEL DAFTAR NAMA KAPORLES